Kamis, 29 Juli 2010

PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN JEPARA SEBELUM DAN SESUDAH KERUSUHAN MASSA TAHUN 1998

-->A. Latar Belakang
Perkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari sejarah manusia karena perpustakaan adalah produk manusia. Dan salah satu prinsip kepustakawanan adalah perpustakaan harus tumbuh berkembang karena perpustakaan merupakan sarana strategis untuk meningkatkan sumber daya manusia guna mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Posisi strategis perpustakaan sebagai sarana pendidikan non formal, dalam skala luas sangat dibutuhkan untuk menunjang program belajar sepanjang hayat ( Long Live Education ) bagi masyarakat.
Perpustakaan yang berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai jasa layanan yang lain. Hal tersebut telah ada sejak dulu dan terus berproses secara alamiah menunjuk kepada suatu kondisi dan tingkat perbaikan yang signifikan meskipun belum memuaskan semua pihak.
Perpustakaan sebagai pusat informasi dan masyarakat yang membutuhkan informasi ibarat dua sisi mata uang yang saling berhubungan yang tak dapat dipisahkan. Hal itu dapat terwujud bila perpustakaan sudah siap melayani dengan sumber informasi yang memadai.
Selain itu perpustakaan juga sebagai rangkaian catatan sejarah masa lalu yang merupakan hasil budaya umat manusia yang sangat tinggi. Di dalam perpustakaan tersimpan harta dari masa silam dalam wujud karya sastra, buah pikiran, filsafat, teknologi, peristiwa-peristiwa besar sejarah umat manuasia, dan ilmu pengetahuan lainnya. Oleh karena itu secara sederhan dapat dikatakan bahwa perpustakaan merupakan hasil budaya dan catatan (record) perjalanan sejarah umat manusia. Sementara itu segala sesuatu yang terjadi dapat direkam dan dibukukan untuk disimpan, di lestarikan dan diabadikan di perpustakaan kemudian dimanfaatkan bersama-sama bagi kehidupan seluruh umat (Sutarno, 2006).
Keberadaan sebuah perpustakaan di tengah-tengah kehidupan masyarakat karena adanya hubungan kausal atau adanya hubungan sebab dan akibat. Artinya:
1. Adanya keinginan atau kehendak dari sekelompok masyarakat atau golongan tertentu. Masyarakat umum menghendaki adanya perpustakaan umum, masyarakat sekolah menghendaki adanya perpustakaan sekolah, perguruan tinggi menghendaki disediakan perpustakaan perguruan tinggi, dan masyarakat khusus atau kedinasan juga menginginkan tersedianya perpustakaan kedinasan
2. Adanya suatu akibat yang ditimbulkan atas suatu penyebab. Akibat itu dapat berupa suatu respon atau reaksi dari organisasi atau lembaga, baik lembaga pemerintahan, unit kerja, pemimpin atau penanggung jawab. Suatu tindakan, kebijakan, ataupun sikap yang diambil tersebut berupa upaya atau kegiatan dan tindakan untuk membangun atau mendirikan sebuah perpustakaan.
Berdasarkan hal tersebut, maka keberadaan sebuah perpustakaan merupakan sesuatu yang conditio sine quano yaitu sesuatu yang tidak boleh tidak. (Sutarno, 2006)
Namun juga perlu diingat bahwa walaupun perpustakaan tumbuh berkembang, tidak semua perpustakaan selamat. Perpustakaan Iskandaria yang besar itu kini lenyap tidak berbekas. Demikian pula ratusan perpustakaan biara dan katedral di Inggris, semua rusak binasa. Juga sejarah menyaksikan bahwa perpustakaan dengan koleksi lempengan tanah liat, gulungan papirus dan codex parchmen juga lenyap dari sejarah.
Keberadaan perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara juga pernah mengalami hal yang sama. Menurut catatan sejarah masyarakat Kabupaten Jepara tentang keberadaan dan perkembangan Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara menunjukkan bahwa perpustakaan sudah ada sejak tanggal 16 Agustus 1984 dengan koleksi buku sekitar 1000 eksemplar. Pada tahun 1998 di Indonesia terjadi rangkaian konflik masyarakat dalam berbagai bentuk hingga terjadinya kerusuhan massa. Salah satu isu yang menonjol pada saat itu adalah SARA. Di Kabupaten Jepara juga terjadi peristiwa yang sama pada hari Selasa tanggal 7 Juli 1998. Akibat dari peristiwa pada saat itu tidak hanya memporak prandakan komplek kantor Bupati Jepara tetapi juga membakar gedung korpri dan gedung Perpustakaan Umum Kabupaten Jepara yang baru diresmikan sekitar dua bulan. Selain gedung perpustakaan, koleksi serta seluruh perabot perpustakaan musnah dilalap api dengan jumlah buku yang ikut terbakar 10.500 eksemplar. Kemudian pada tanggal 10 April 1999 bertepatan dengan Hari Jadi Kota Jepara, dirintis terwujudnya kembali Perpustakaan Umum oleh Bupati Jepara pada saat itu Bapak Drs. H. Soenarto dengan koleksi hanya sekitar 750 eksemplar. Biaya sepenuhnya dari Pemerintah Kabupaten Jepara dibantu oleh Perpustakaan Propinsi Jawa Tengah.
Pada tahun 2010 ini Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara telah memiliki lebih dari 50.000 eksemplar berupa buku yang dibagi menjadi beberapa tempat diantaranya Kantor perpustakaan sendiri, tiga warung baca dan tiga perpustakaan keliling. Selain itu perpustakaan juga memiliki koleksi lain berupa alat peraga edukatif, bendel tiga koran nasional dari tahun 2005 hingga sekarang. Beberaa yang lain seperti bendel beberapa majalah baik majalah anak-anak maupun majalah dewasa.
Untuk menyelenggarakan sebuah perpustakaan yang mandiri dan mampu memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat agar perpustakaan berkembang dengan baik maka harus didasarkan salah satunya pada filosofi. Filosofi perpustakaan merupakan sebuah landasan untuk membangun, membentuk, menyelenggarakan, mengembangkan dan memberikan layanan perpustakaan. Dalam tataran filosofi ini biasanya dikaitkan dengan beberapa pertanyaan yang mendasar tentang perpustakaan, mengapa perpustakaan didirikan, apa tujuannya, siapa yang membangun, bagaimana kelangsungannya di masa depan, bagaimana perkembangannya dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik sekali untuk mengadakan penelitian tentang perkembangan Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara sebelum dan sesudah terjadi kerusuhan massa tahun 1998.
B. Rumusan Masalah
Permasalan pokok yang dibahas dalam penulisan ini adalah perkembangan Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara dari tahun 1984 sampai dengan tahun 2009. Dan kajian ini difokuskan terhadap salah satu peristiwa yang menjadi tantangan atau ancaman terhadap keberadaan dan eksistensi perpustakaan di tahun 1998. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana asal-usul dan latar belakang berdirinya kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara serta siapa tokoh pencetusnya?
2. Peristiwa kerusuhan massa yang menyertai perkembangan perpustakaan dan bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara?
3. Bagaimana kondisi Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara sekarang dibanding dengan kondisi sebelum kerusuhan massa?
4. Bagaimana peran masyarakat dalam perkembangan Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Mendiskripsikan dan menganalisis peristiwa berdirinya kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara dan menelusur tokoh yang menjadi pencetus didirikannya kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara.
2. Mendiskripsikan salah satu peristiwa hebat yang menyertai perkembangan dan menganalisis pengaruhnya terhadap perkembangan kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara.
3. Mendiskripsikan keadaan Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara sebelum dan sesudah peristiwa tesebut.
4. Mendiskripsikan peran masyarakat dalam perkembangan Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara
5. Membukukan peristiwa berdiri dan berkembangnya kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara.
D. Metode dan Teknik Penelitian
Metode adalah cara kerja untuk memahami objek suatu penelitian (Yudiono, 1986: 14). Metode ilmiah adalah cara dan sekaligus proses berlangsungnya kegiatan membangun ilmu pengetahuan dari pengetahuan yang masih bersifat prailmiah yang dilakukan secara sistematis dan mengikuti asas pengaturan prosedural teknik normatif, sehingga memenuhi persyaratan kesahihan atau kekhususan keilmuan yang lazim juga disebut validitas ilmiah yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan (Abdurrahmat, 2006: 59). Dan metode penelitian adalah cara kerja yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian (Abdurrahmat, 2006: 99).
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif karena masalah yang diungkap memerlukan kedalaman kajian dan data yang dipelajari dalam penelitian ini lebih banyak berupa cerita dari tokoh yang menjadi sumber informasi.
Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan metode historis dan deskriptif, karena penulisan penelitian ini bersifat historis dan metode ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis peristiwa-peristiwa masa lampau. Metode ini bertumpu pada empat langkah kegiatan, yaitu:
1. heuristik (pengumpulan sumber)
Kegiatan ini merupakan teknik mencari dan mengumpulkan sumber-sumber historis. Menurut G.J. Reiner dalam Dudung (2007: 64) heuristik adalah suatu teknik, suatu seni, dan bukan suatu ilmu. Oleh karena itu, heuristik tidak mempunyai peraturan-peraturan umum. Heuristik sering kali merupakan suatu keterampilan dalam menemukan, menangani dan memerinci bibliografi, atau mengklasifikasi dan merawat catatan-catatan.
Salah satu prinsip kegiatan ini adalah mencari sumber primer, yaitu sumber yang disampaikan oleh saksi mata. Hal ini dalam bentuk dokumen, arsip pemerintah dan sumber lisan yang didapat dari hasil wawancara langsung dengan beberapa pelaku peristiwa dan saksi mata.
Namun begitu, untuk lebih memperkuat penulisan ini, penulis juga melakukan pencarian sumber primer, yaitu berita di koran, di internet dan majalah.
2. kritik sumber
Kritik sumber adalah teknik verifikasi untuk memperoleh keabsahan sumber yang meliputi keaslian sumber dan kesahihan sumber.
3. interpretasi
Interpretasi sering disebut juga dengan analisis yang bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta dalam suatu interpretasi yang menyeluruh. Bekhofer, dikutip Alfian dalam Dudung (2007: 73)
4. historiografi
Fase terakhir adalah historiografi, merupakan cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan penelitian ilmiah yang telah dilakukan.
Sedangkan metode dalam melakukan pengumpulan data menggunakan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya:
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancarai.
3. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan, arsip-arsip dan dokumentasi yang ada.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Bagi Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara :
a. Sebagai sumbangan bagi Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara dalam mengumpulkan informasi tentang keberadaan dan perkembangan Kantor Perpustakaan Daerah serta membukukannya.
b. Sebagai bahan kajian guna mengembangkan Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara selanjutnya.
2. Bagi Penulis :
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai penulisan ilmiah dalam hal ini tentang kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara serta penulis dapat menerapkan ilmu dan teori-teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah.
3. Bagi Pemustaka :
a. Dapat memberikan gambaran kepada pemustaka tentang keberadaan dan perkembangan kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara.
b. Dapat memberikan bahan kajian bagi pemustaka dalam melakukan penelitian lain.
c. Dapat memberikan motivasi kepada pemustaka dalam hal ini masyarakat Kabupaten Jepara agar lebih meningkatkan minat bacanya.
F. Tinjauan Literatur
Karena perkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari sejarah manusia maka mengkaji perjalanan perkembangan Perpustakaan juga mengkaji manusia dalam skala luas adalah masyarakat. Menurut Sulistyo Basuki (1993, 25) Perkembangan perpustakaan tidak terlepas dari perkembangan masyarakat. Kondisi yang mempengaruhi perkembangan masyarakat mempengaruhi perkembangan perpustakaan. Selanjutnya juga menurut Sulistyo Basuki bahwa eksistensi perpustakaan dalam masyarakat tetap dipertahankan karena perpustakaan mempunyai fungsi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Menurut Sutarno (2006) perkembangan suatu perpustakaan dapat dilihat dari 4 sektor utama, yaitu:
1. Koleksi
2. Sumbar Daya Manusia
3. Masyarakat Pemakai
4. Sistem Layanan
Karena penulisan ilmiah ini lebih menggunakan pendekatan ilmu sejarah maka teori dan konsep yang penulis gunakan diantaranya juga menggunakan teori dan konsep ilmu sejarah. Para ahli di bidang sejarah menyatakan bahwa untuk mempermudah di dalam pengkajian terhadap peristiwa-peristiwa masa lampau akan selalu membutuhkan teori dan konsep, yang keduanya berfungsi sebagai alat-alat analisis serta sintesis sejarah.
Teori ilmu sejarah yang penulis gunakan adalah teori kausalitas yang disampaikan Ankersmit bahwa kasualitas dalam pengkajian sejarah biasanya berkaitan dengan proses-proses perubahan sehingga menyebutkan sebab suatu peristiwa itu berkaitan erat dengan keterangan tentang perubahan (Abdurahman, 2007: 43). Selanjutnya Ankersmit juga menyampaikan bahwa hal ini sangat lazim karena suatu proses sejarah pada dasarnya adalah proses perubahan juga. Teori kasualitas secara umum dapat diklasifikasikan menjadi monokausalitas dan multikausalitas. Namun dalam penulisan ini yang penulis gunakan adalah monokausalitas yang artinya kausalitas peristiwa dirujuk pada suatu faktor saja, dalam hal penulisan ini adalah rasial.
Berikutnya, penulis juga menggunakan konsep sejarah yaitu konsep empirik. Konsep empirik adalah sesuatu yang dikonseptualisasikan itu dapat dibuktikan dan diukur dengan data pancaindra. Berdasarkan konsep empirik sesuatu itu dapatlah di telaah secara intelektual dan berbagai aspek yang ada di dalamnya dapat diidentifikasi dan dianalisis.
Secara umum, perkembangan peristiwa dalam kurun waktu tertentu memang bertemu dengan bermacam-macam perubahan yang mempengaruhinya. Menurut Poloma, mengenai perubahan sosial misalnya, pendekatan sejarah perlu melacak struktur sosial yang melatarbelakangi perubahan-perubahan dalam masyarakat, termasuk konflik-konflik sosial dan kepentingan, sistem-sistem tradisional dan keagamaan, dan pola hubungan antar kelompok dalam masyarakat yang bersangkutan (Abdurahman, 2007: 37).
G. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan ini meliputi komposisi sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, alasan pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, manfaat dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Berisi tentang penelitian terdahulu dan teori yang dipakai sebagai kajian analisis.
Bab III Lokasi dan Objek Penulisan
Berisi tentang gambaran umum keadaan lokasi penulisan dan keadaan objek penulisan.
Bab IV Pembahasan
Berisi tentang paparan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V Kesimpulan
Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan sebelumnya.
Setelah kesimpulan dicantumkan daftar pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.
Basuki, Sulistyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.
Fathoni, Abdurrahmat. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2006

2 komentar:

  1. Saya tertarik meniliti tentang kerusuhan massa tahun 1998. Adakah informasi literatur pendukung bagi penelitian itu? dan Adakah arsip yang menjelaskan peristiwa itu di Jepara?
    Terima kasih

    Salam Hormat

    Ahmad Zaini
    email: Zaini.evolution@gmail.com

    BalasHapus
  2. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    BalasHapus